MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT MAHASISWA MELALUI EXPERIENTIAL LEARNING
Bidang Studi Kewirausahaan
Keywords:
adversity quotient, experiential learning, kewirausahaanAbstract
Salah satu aspek penunjang keberhasilan seseorang adalah tingkat resilience, yaitu seberapa mampu seseorang untuk mengontrol diri, memahami situasi, bangkit dari situasi dan dapat menjadikan situasi sulit menjadi peluang keberhasilan. Hal ini dinamakan Adversity Quotient. Dalam pendidikan Adversity Quotient dapat menunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran, khususnya pada bidang kewirausahaan. Seorang wirausaha memerlukan keterampilan untuk terjun dalam pengalaman langsung, sehingga setiap kendala yang ditemui dapat secara nyata diselesaikan. Metode pembelajaran yang sesuai adalah Experiential Learning. Seseorang yang memiliki adversity quotient tinggi akan gigih dan tanpa menyerah menyelesaikan tahap demi tahap yang ada pada experiential learning, sehingga menjadikan mereka pribadi yang dapat melihat masalah dari berbagai sisi serta menjadikan pengalaman menjadi pembelajaran berharga. Experiential learning melalui empat tahapannya, yaitu concrete experience, reflective observation, abstract conceptualization dan active experimentation akan mengaktifkan unsur-unsur yang terdapat dalam adversity quotient (control, originownership, reach dan endurance).